Sabtu, 13 Juli 2013

Agen-agen Sosial



  1. Pengertian Agen Sosialisasi
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah.. Dapat juga disebut sebagai media sosialisasi.
Jacobs dan Fuller (1973), mengidentifikasi empat agen utama sosialisasi, yaitu:(1) keluarga,(2) kelompok pertemanan,(3) lembaga pendidikan, dan(4) media massa. Para ahli sosiologi menambahkan juga peran dan pengaruh dari lingkungan kerja.
1.      Keluarga sebagai agen/media sosialisasi
Keluarga merupakan satuan sosial yang didasarkan pada hubungan darah (genealogis),dapat berupa keluarga inti (ayah, ibu, dan atau tanpa anak-anak baik yang dilahirkanmaupun diadopsi), dan keluarga luas, yaitu keluarga yang terdiri atas lebih dari satukeluarga inti yang mempunyai hubungan darah baik secara hirarkhi maupun horizontal.Nilai dan norma yang disosialisasikan di keluarga adalah nilai norma dasar yang diperlukan oleh seseorang agar nanti dapat berinteraksi dengan orang-orang dalam masyarakat yang lebih luas. Pihak yang terlibat (significant other):
Pada keluarga inti: ayah, ibu saudara kandung, pada keluarga luas: nenek, kakek, paman,bibi, pada masyarakat menengah perkotaan sejalan dengan meningkatnya partisipasi kerjaperempuan: baby sitter, pembantu rumah tangga, petugas pada penitipan anak, guru pada play group, dll.
2.      Kelompok pertemanan sebagai agen/media sosialisasi
Dalam lingkungan teman sepermainan lebih banyak sosialisasi yang berlangsung equaliter, seseorang belajar bersikap dan berperilaku terhadap orang-orang yang setara kedudukannya, baik tingkat umur maupun pengalaman hidupnya.Melalui lingkungan teman sepermainan seseorang mempelajari nilai-nilai dan normanorma dan interaksinya dengan orang-orang lain yang bukan anggota keluarganya. Disinilah seseorang belajar mengenai berbagai keterampilan sosial, seperti kerjasama, mengelola konflik, jiwa sosial, kerelaan untuk berkorban, solidaritas, kemampuan untuk mengalah dan keadilan. Di kalangan remaja kelompok sepermainan dapat berkembang menjadi kelompok persahabatan dengan frekuensi dan intensitas interaksi yang lebih mantap. Bagi seorang remaja, kelompok persahabatan dapat berfungsi sebagai penyaluran berbagai perasaan dan aspirasi, bakat, minat serta perhatian yang tidak mungkin disalurkan di lingkungan keluarga atau yang lain.
Peran positif kelompok sepermainan/persahabatan:
a.       memberikan rasa aman dan rasa yang dianggap penting dalam kelompok yang berguna bagi pengembangan jiwa
b.      menumbuhkan dengan baik kemandirian dan kedewasaan
c.       tempat yang baik untuk mencurahkan berbagai perasaaan: kecewa, takut, kawatir,suka ria, dan sebagainya, termasuk cinta.
d.      Merupakan tempat yang baik untuk mengembangkan ketrampilan sosial: kemampuan memimpin, menyamakan persepsi, mengelola konflik, dan sebagainya
Tentu saja ada peran kelompok persahabatan yang negatif, seperti perilaku-perilaku yang berkembang di lingkungan delinquen (menyimpang), misalnya gang.
3.      Sistem/lingkungan pendidikan sebagai agen/media sosialisasi
Dilingkungan pendidikan/sekolah anak mempelajari sesuatu yang baru yang belum dipelajari dalam keluarga maupun kelompok bermain, seperti kemampuan membaca,menulis, dan berhitung.
Lingkungan sekolah terutama untuk sosialisasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai-nilai kebudayaan yang dipandang luhur dan akan dipertahankan kelangsungannya dalam masyarakat melalui pewarisan (transformasi) budaya dari generasi ke generasi berikutnya.
Fungsi sekolah sebagai media sosialisasi antara lain:
a.       mengenali dan mengembangkan karakteristik diri (bakat, minat dan kemampuan)
b.      melestarikan kebudayaan
c.       merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran ketrampilan berbicara dan pengembangan kemampuan berfikir kritis, analistis, rasional dan objektif
d.      memperkaya kehidupan dengan cakrawala intelektual serta cita rasa keindahan
e.       mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri dan kemandirian
f.       membelajarkan tentang hidup sehat, prestasi, universalisme, spesifisitas, dll.
4.      Sistem/lingkungan kerja sebagai agen/media sosialisasi
Di lingkungan kerja seseorang juga belajar tentang nilai, norma dan cara hidup.Tidaklah berlebihan apabila dinyatakan bahwa cara dan prosedur kerja di lingkungan militer berbeda dengan di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi.Seorang anggota tentara akan bersosialisasi dengan cara kerja lingkungan militer dengan garis komando yang tegas. Dosen atau guru lebih banyak bersosialisasi dengan iklim kerja yang lebih demokratis.
5.      Peran media massa
Para ilmuwan sosial telah banyak membuktikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa (televisi, radio, film, internet, surat kabar, makalah, buku, dst.) memberikan pengaruh bagi perkembangan diri seseorang, terutama anak-anak.Beberapa hasil penelian menyatakan bahwa sebagaian besar waktu anak-anak dan remaja dihabiskan untuk menonton televisi, bermain game online dan berkomunikasi melalui internet, seperti yahoo messenger, google talk, friendster, facebook, dll. Diakui oleh banyak pihak bahwa media massa telah berperan dalam proses homogenisasi, bahwa akhirnya masyarakat dari berbagai belahan dunia memiliki struktur dan kecenderungan cara hidup yang sama.

#Makalah Kuliah

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa announces partnership with
    ATLANTIC 안산 출장마사지 CITY 충주 출장안마 (WBJ) — Borgata Hotel Casino & Spa is the official site of Borgata®, 경주 출장샵 the casino and 진주 출장마사지 hotel destination for Atlantic City visitors to Atlantic 보령 출장마사지

    BalasHapus