Sabtu, 13 Juli 2013

Karakteristik Individu dan Kelompok



A.    Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Artinya dimana individu merupakan bagian terkecil dari suatu kesatuan sosial dimana ia berada tetapi setiap individu tersebut memiliki sifat yang berbeda. Individu memiliki kesamaan yang  terdiri dari unsur fisik (raga) dan unsur non fisik (jiwa)
Unsur fisik adalah unsur yang jelas dapat kita lihat secara spontan dimana seketika itu kita dapat mengenali unsur fisiknya. Contohnya  adalah otot, tulang, darah, berat badan, tinggi badan, topografi wajah. Sedangkan unsur non fisik adalah unsur yang tidak bisa kita lihat atau mengerti secara spontan, kita harus mengenali dan memahaminya dahulu baru kita dapat mengerti. Contohnya adalah akal, perasaan, sifat manusia
Jiwa + raga = kepribadian. Kepribadian adalah topeng individu yang bisa kita amati dari perilaku kehidupannya sehari hari, apabila tidak kita amati sering terjadi ketidaksesuaian dengan apa yang kita harapkan

B.     Karakteristik Individu
1.      Kemampuan (ability)
Kemampuan (ability) adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan Robbins (2003). Dengan kata lain bahwa kemampuan (ability) merupakan fungsi dari pengetahuan (knowledge) dan keterampilan(skill), sehingga formulanya adalah A : f (K.S)
2.      Nilai
Menurut Robbin (2003), nilai seseorang didasarkan pada pekerjaan untuk mendapatkan uang ,untuk mencapai kepuasan, dapat dinikmati, hubungan dengan orang-orang, pengembangan intelektual dan waktu untuk Keluarga.
3.      Sikap (attitude)
Menurut Robbins (2003) sikap adalah pernyataan evaluatif-baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai objek, orang, atau peristiwa. Dalam penelitian ini sikap akan difokuskan bagaimana seseorang merasakan atas pekerjaan, kelompok kerja, penyedia dan organisasi.
4.      Minat (interest)
Minat (interest) adalah sikap yang membuat orang senang akan objek,situasi atau ide – ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi itu. Pola – pola minat seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan kesesuaian orang dengan pekerjaannya. Minat orang terhadap jenis pekerjaan pun berbeda-beda ( Moh. As’ad, 2004 ).


C.    Sosialisasi Individu Dengan Interaksi Sosial
Setelah memahami tugas perkembangan individu dengan baik maka manusia berkembang menuju tingkat yang lebih tinggi dimana mereka harus berkembang dalam proses sosialisasi dan persepsi diri agar mampu membentuk kepribadian mereka sendiri.
Ini dikarenakan  bagian dari sosialisasi dimana individu melakukan proses belajar dengan menginternalisasikan nilai, norma, kepercayaan, dan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat karena semua ini bertujuan agar individu memiliki kepribadian konfirmatif yang digunakan untuk berpartisipasi dengan kelompok yang ada di lingungan sekitarnya

D.    Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan manusia yang
hidup bersama, oleh karena adanya hubungan dari mereka. Hubungan tersebut adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong menolong
Adapun syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial, yaitu :
  1. Setiap anggota harus sadar bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut
  2. Ada hubungan timbal balik tiap anggota
  3. Memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
  4. Taat pada norma yang berlaku
  5. Anggota tersebut memiliki pola perilaku

Kategori kelompok sosial
  1. Menurut besar atau banyaknya kelompok
a.      Kelompok sosial yang kecil, contohnya keluarga inti atau keluarga batih
b.      Kelompok sosial yang besar, contohnya keluarga luas, komunitas desa, bangsa dan  negara
  1. Menurut Proses Terbentuknya
a.       Kelompok semu,kalayak ramai yang proses terbentuknya bersifat sementara karena terkait dengan kepentingan sesaat dan tidak terorganisir.
Contohnya massa (kerumunan) dan publik (kalayak ramai yang jumlahnya banyak dan meluas
b.      Kelompok nyata, bentuknya nyata secara terorganisir jadi kehadirannya selalu konstan.
Contohnya organisai pmi
  1. Menurut erat atau tidaknya ikatan kelompok
a.       Paguyuban, masyarakat desa yang memiliki ikatan kebersamaan yang kuat yang didasarkan pada rasa setia kawan dan gotong royong
b.      Patembayan, masyarakat kota yang tergabung karena memiliki kepentingan tertentu. Misalnya di bidang ekonomi, profesi, dan politik
           
Dalam perjalanannya kelompok sosial ini terbagi menjadi 2, yaitu
  1. kelompok sosial yang teratur
a.       In group, dimana individu mengidentifikasi siapa dirinya
b.      Out group, dimana individu melawan untuk mengidentifikasi siapa dirinya
c.       Kelompok primer, dimana anggotanya saling mengenal dan bekerja sama dengan erat
d.      Kelompok sekunder, dimana anggotanya tidak saling mengenal dan biasanya tidak langgeng
e.       Paguyuban, kelompok yang diikat ras setia kawan dan gotong royong yang tinggi
f.       Patembayan, kelompok yang diikat oleh kepentingan sehingga tidak bertahan lama
g.      Formal group, kelompok yang memiliki aturan yang tegas dan disengaja untuk mengatur kelompoknya
h.      Informal group, kelompok yang terbentuk karena sering bertemu mengenai kepentingan dan pengalaman yang dimiliki
i.        Membership group, dimana setiap anggotanya secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut
j.        Reference, kelompok yang menjadi acuan setiap orang untuk membentik pribadi dan perilaku
k.      Okupasional, kelompok profesi atau keahlian tertentu, biasanya terikat oleh etika profesi
l.        Volunter, kelompok non profesional yang dilandasi kepentingan primer individual

  1. Kelompok sosial yang tidak teratur
Kerumunan (crowd), individu yang berkumpul secara bersamaan dan kebetulan serta dalam waktu yang sama. Bentuk kerumunan :
a.       Kerumunan berlawanan dengan norma hukum
1)      Kerumunan yang bertindak emosional
2)      Kerumunan yang bersifat imoral
b.      Kerumunan bersifat sementara
1)      Kumpulan yang kurang menyenangkan
2)      Kumpulan orang panik
3)      kum[pulan penonton
c.       Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
1)      Kalayak penonton
2)      Kelompok ekspresif yang telah direncanakan

Bentuk konflik karena kelompok sosial
  1. Konflik rasial, konflik yang terjadi karena pengelompokan manusia berdasar ciri fisiknya seperti warna kuli
  2. Konflik antar kelas sosial, konflik yang terjadi dikelas kelas masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai seperti kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan
  3. Konflik politik antar golongan, konflik yang terjadi akibat perbedaan pendapat dalam politik padahal dengan masalah yang sama
  4. Konflik bersifat internasional, konflik ini terjadi karena perbedaan kepentingan dimana menyangkut kedaulatan negara

Sebab terjadinya konflik
  1. Perbedaan antar orang
  2. Perbedaan kebudayaan
  3. Bentrokan kepentingan
  4. Perubahan social

Akibat Konflik
  1. Bertambahnya solidaritas anggota kelompok yang berkonflik
  2. Jika konflik terjadi dalam suatu tubuh kelompok maka akan terjadi keretakan dan keguncangan dalam kelompok tersebut
  3. Berubahnya kepribadian individu
  4. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban
  5. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

Resolusi Konflik
  1. Konsiliasi, pengendalian konflik melalui lembaga tertentu untuk memunculkan diskusi
  2. Perwasitan, pengendalian konflik dengan orang ketiga yang memiliki kekuasaan dan kewenangan penuh menentukan keputusan
  3. Mediasi, pengendalian konflik dengan cara menunjuk pihak penengah dari kedua belah pihak
  4. Paksaan,pengendalian konflik dengan paksaan,kondisi ini terjadi jika ada pihak terkuat dan terlemah
  5. Detente, mengurangi ketengangan hubungan kedua belah pihak
 
 
 
 ....................................................................................................................................
 
Daftar Pustaka

Santosa,bambang dkk.2008.Ilmu sosial dan budaya dasar.UPT Penerbitan dan Percetakan UNS:Surakarta.

Dwi laning,vina.2007.Sosiologi.Penerbit Cempaka Putih:Klaten.

H.S. Damanik,Fritz.2009.Sosiologi Siap UN.Erlangga:Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar