A. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata
latin “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan
sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Artinya dimana individu merupakan bagian terkecil dari suatu kesatuan
sosial dimana ia berada tetapi setiap individu tersebut memiliki sifat yang
berbeda. Individu memiliki kesamaan yang
terdiri dari unsur fisik (raga) dan
unsur non fisik (jiwa)
Unsur
fisik adalah unsur
yang jelas dapat kita lihat secara spontan dimana seketika itu kita dapat
mengenali unsur fisiknya. Contohnya
adalah otot, tulang, darah, berat badan, tinggi badan, topografi wajah. Sedangkan unsur non fisik adalah unsur yang tidak bisa kita lihat atau mengerti secara spontan, kita
harus mengenali dan memahaminya dahulu baru kita dapat mengerti. Contohnya adalah
akal, perasaan, sifat manusia
Jiwa + raga = kepribadian. Kepribadian adalah
topeng individu yang bisa kita amati dari perilaku kehidupannya sehari hari,
apabila tidak kita amati sering terjadi ketidaksesuaian dengan apa yang kita
harapkan
B. Karakteristik Individu
1.
Kemampuan (ability)
Kemampuan (ability) adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan Robbins (2003). Dengan kata lain
bahwa kemampuan (ability) merupakan
fungsi dari pengetahuan (knowledge) dan keterampilan(skill), sehingga formulanya adalah A : f (K.S)
2. Nilai
Menurut Robbin (2003),
nilai seseorang didasarkan pada pekerjaan untuk mendapatkan uang
,untuk mencapai kepuasan, dapat dinikmati, hubungan dengan orang-orang, pengembangan
intelektual dan waktu untuk Keluarga.
3. Sikap (attitude)
Menurut Robbins (2003)
sikap adalah pernyataan evaluatif-baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
mengenai objek, orang, atau peristiwa. Dalam penelitian ini sikap akan
difokuskan bagaimana seseorang merasakan atas pekerjaan, kelompok kerja,
penyedia dan organisasi.
4. Minat (interest)
Minat (interest) adalah
sikap yang membuat orang senang akan objek,situasi atau ide – ide
tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan
untuk mencari objek yang disenangi itu. Pola – pola minat
seseorang merupakan salah
satu faktor yang menentukan kesesuaian orang dengan pekerjaannya. Minat
orang terhadap jenis pekerjaan pun berbeda-beda ( Moh. As’ad, 2004
).
C.
Sosialisasi
Individu Dengan
Interaksi Sosial
Setelah
memahami tugas perkembangan individu dengan baik maka manusia berkembang menuju
tingkat yang lebih tinggi dimana mereka harus berkembang dalam proses
sosialisasi dan persepsi diri agar mampu membentuk kepribadian mereka sendiri.
Ini
dikarenakan bagian dari sosialisasi
dimana individu melakukan proses belajar dengan menginternalisasikan nilai,
norma, kepercayaan, dan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat karena semua
ini bertujuan agar individu memiliki kepribadian konfirmatif yang digunakan
untuk berpartisipasi dengan kelompok yang ada di lingungan sekitarnya
D.
Kelompok Sosial
Kelompok
sosial adalah kesatuan manusia yang
hidup bersama, oleh karena adanya hubungan
dari mereka. Hubungan tersebut adalah hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong menolong
Adapun syarat-syarat
terbentuknya kelompok sosial, yaitu :
- Setiap anggota harus sadar bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut
- Ada hubungan timbal balik tiap anggota
- Memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
- Taat pada norma yang berlaku
- Anggota tersebut memiliki pola perilaku
Kategori kelompok sosial
- Menurut besar atau banyaknya kelompok
a.
Kelompok sosial yang kecil, contohnya keluarga inti
atau keluarga batih
b.
Kelompok sosial yang besar, contohnya keluarga
luas, komunitas desa, bangsa dan negara
- Menurut Proses Terbentuknya
a.
Kelompok semu,kalayak ramai yang proses terbentuknya
bersifat sementara karena terkait dengan kepentingan sesaat dan tidak
terorganisir.
Contohnya massa (kerumunan) dan publik (kalayak
ramai yang jumlahnya banyak dan meluas
b.
Kelompok nyata, bentuknya nyata secara terorganisir
jadi kehadirannya selalu konstan.
Contohnya organisai pmi
- Menurut erat atau tidaknya ikatan kelompok
a.
Paguyuban, masyarakat desa yang memiliki ikatan
kebersamaan yang kuat yang didasarkan pada rasa setia kawan dan gotong royong
b.
Patembayan, masyarakat kota yang tergabung karena
memiliki kepentingan tertentu. Misalnya di
bidang ekonomi, profesi, dan politik
Dalam perjalanannya kelompok sosial ini terbagi
menjadi 2, yaitu
- kelompok sosial yang teratur
a.
In
group, dimana individu mengidentifikasi siapa dirinya
b.
Out group,
dimana individu melawan untuk mengidentifikasi siapa dirinya
c.
Kelompok primer, dimana anggotanya saling mengenal
dan bekerja sama dengan erat
d.
Kelompok sekunder, dimana anggotanya tidak saling
mengenal dan biasanya tidak langgeng
e.
Paguyuban, kelompok yang diikat ras setia kawan dan
gotong royong yang tinggi
f.
Patembayan, kelompok yang diikat oleh kepentingan
sehingga tidak bertahan lama
g.
Formal group, kelompok yang memiliki aturan yang
tegas dan disengaja untuk mengatur kelompoknya
h.
Informal group, kelompok yang terbentuk karena
sering bertemu mengenai kepentingan dan pengalaman yang dimiliki
i.
Membership group, dimana setiap anggotanya secara
fisik menjadi anggota kelompok tersebut
j.
Reference, kelompok yang menjadi acuan setiap orang
untuk membentik pribadi dan perilaku
k.
Okupasional, kelompok profesi atau keahlian
tertentu, biasanya terikat oleh etika profesi
l.
Volunter, kelompok non profesional yang dilandasi
kepentingan primer individual
- Kelompok sosial yang tidak teratur
Kerumunan (crowd),
individu yang berkumpul secara bersamaan dan kebetulan serta dalam waktu yang
sama. Bentuk kerumunan :
a.
Kerumunan berlawanan dengan norma hukum
1)
Kerumunan yang bertindak emosional
2)
Kerumunan yang bersifat imoral
b.
Kerumunan bersifat sementara
1)
Kumpulan yang kurang menyenangkan
2)
Kumpulan orang panik
3)
kum[pulan penonton
c.
Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
1)
Kalayak penonton
2)
Kelompok ekspresif yang telah direncanakan
Bentuk konflik karena kelompok sosial
- Konflik rasial, konflik yang terjadi karena pengelompokan manusia berdasar ciri fisiknya seperti warna kuli
- Konflik antar kelas sosial, konflik yang terjadi dikelas kelas masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai seperti kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan
- Konflik politik antar golongan, konflik yang terjadi akibat perbedaan pendapat dalam politik padahal dengan masalah yang sama
- Konflik bersifat internasional, konflik ini terjadi karena perbedaan kepentingan dimana menyangkut kedaulatan negara
Sebab terjadinya konflik
- Perbedaan antar orang
- Perbedaan kebudayaan
- Bentrokan kepentingan
- Perubahan social
Akibat Konflik
- Bertambahnya solidaritas anggota kelompok yang berkonflik
- Jika konflik terjadi dalam suatu tubuh kelompok maka akan terjadi keretakan dan keguncangan dalam kelompok tersebut
- Berubahnya kepribadian individu
- Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban
- Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak
Resolusi Konflik
- Konsiliasi, pengendalian konflik melalui lembaga tertentu untuk memunculkan diskusi
- Perwasitan, pengendalian konflik dengan orang ketiga yang memiliki kekuasaan dan kewenangan penuh menentukan keputusan
- Mediasi, pengendalian konflik dengan cara menunjuk pihak penengah dari kedua belah pihak
- Paksaan,pengendalian konflik dengan paksaan,kondisi ini terjadi jika ada pihak terkuat dan terlemah
- Detente, mengurangi ketengangan hubungan kedua belah pihak
....................................................................................................................................
Daftar Pustaka
Santosa,bambang
dkk.2008.Ilmu sosial dan budaya dasar.UPT Penerbitan dan Percetakan
UNS:Surakarta.
Dwi
laning,vina.2007.Sosiologi.Penerbit Cempaka Putih:Klaten.
H.S. Damanik,Fritz.2009.Sosiologi
Siap UN.Erlangga:Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar