BAB
II
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PERKEMBANGAN
[Prof.
Dr. Soeharto, M.Pd]
A.
Pengertian
dan Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Bimbingan
dan Konseling Perkembangan adalah layanan bimbingan dan konseling yang
dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan/kelemahan, minat, dan
isue-isue yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian
penting dan integral dari keseluruhan program pendidikan. Bimbingan dan
konseling perkembangan lebih mengutamakan pertumbuhan aspek positif dari setiap
individu daripada orientasi pada penanganan krisis. Dalam implementasinya
melibatkan kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa dalam kerjasama yang
merupakan suatu ”tim bimbingan dan konseling”.
Dalam
model Bimbingan dan Konseling Perkembangan memungkinkan Guru Pembimbing
atau Konselor untuk memfokuskan perhatiannya tidak sekedar pada gangguan
emosional siswa, melainkan lebih mengupayakan pencapaian tujuan dalam kaitannya
dengan tugas-tugas perkembangan
siswa, menjembatani tugas-tugas perkembangan yang muncul pada saat tertentu,
dan meningkatkan sumber daya serta kompetensi konselor dalam memberikan bantuan
kepada upaya pencapaian tugas perkembangan siswa secara optimal. Kebutuhan akan
layanan bimbingan dan konseling perkembangan di sekolah, muncul dari adanya
karakteristik dan masalah-masalah perkembangan siswa. Pendekatan perkembangan
dalam bimbingan dan konseling di sekolah dipandang sangat tepat, karena
pendekatan ini lebih berorientasi pada pengembangan lingkungan atau ekologi
perkembangan siswa.
Terkait
dengan tugas perkembangan siswa, bahwa yang dimaksud dengan tugas perkembagan adalah suatu tugas
yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan
individu, yang jika berhasil dalam pencapaiannya akan menimbulkan kebahagiaan
dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi
kalau gagal, akan menimbulkan ketidak bahagiaan, tidak diterima oleh
masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya (A developmental tasks is a tasks which
arises at or about a certain periode in the life of the individual, succesfull
achievement of which leads to his happiness and to success with later tasks;
while failure leads to unhappiness an the individual, disapproval by the
society, and difficulty with later tasks) (Havigurst, 1953:2).
Atas
dasar itulah maka implementasi bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah
diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi
individu/konseli, yang meliputi aspek: pribadi, sosial, belajar, dan karir;
atau terkait dengan pengembangan pribadi konseli sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis,
psikis, sosial, dan spiritual).
Dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling perkembangan, Guru Pembimbing atau Konselor
melibatkan tim kerja, bukan bekerja sendiri. Bimbingan dan konseling
perkembangan dirancang dengan sistem terbuka, dengan demikian penyempurnaan dan
modifikasi dapat dilakukan setiap saat sepanjang diperlukan. Bimbingan dan
konseling perkembangan mengintegrasikan berbagai pendekatan, dan orientasinya
multi budaya, sehingga tidak mencabut klien dari akar budayanya. Tidak fanatik
menolak suatu teori, melainkan meramu apa yang terbaik dari masing-masing
teori.
Muro
& Kottman (1995:50-53) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling
perkembangan adalah program bimbingan dan konseling yang mengandung
prinsip-prinsip sebagai berikut:
- Bimbingan dan konseling diperlukanoleh seluruh siswa.Layanan bimbingan dan konseling diperlukan oleh seluruh siswa, termasukdi dalamnya siswa yang mengalami kesulitan. Seluruh siswa ingin memperoleh pemahaman diri, meningkatkantanggung jawab terhadap kontrol diri,memiliki kematangan dalam memahami lingkungan, dan belajar membuat keputusan. Setiap siswa memerlukan bantuan dalam mempelajari cara pemecahan masalah, dan memiliki kematangan dalam memahami nilai-nilai. Semua siswa memerlukan rasadisayangi dan dihargai, memiliki kebutuhan untuk memahami kekuatan/kelemahan pada dirinya.
- Bimbingan dan konseling perkembangan memilikifokuspada kegiatan belajar siswa.Sekolah saat ini memerlukan tenagaspesialis. Spesialis untuk membantu siswa membaca, memainkan instrumen musik, dan membantu pertumbuhan fisik. Guru Pembimbing atauKonselor dipandang sebagai spesialisdalam pertumbuhan dan perkembangan siswa, dalam mempelajari dan memahami dunia diri siswa.
- Guru Pembimbing atau Konselor jugasebagaiperancang dan pengembangkurikulum dalam pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kurikulum yang dikembangkan oleh Konselor menitik beratkan pada pembelajaran manusia dan pemanusiaan peserta didik.Secara operasional, konselor merupakan anggota tim dari suatu tim yang terdiri atas orang tua, guru, konselor, pengelola, dan spesialis lainnya. Tugas mereka membantu siswauntuk belajar. Siswa yang memiliki kesulitan hendaknya tetap belajar, dansiswa yang lambat belajar hendaknyadibantu untuk belajar sebanyak mungkin, sehingga semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Tugas sekolah adalah menyelenggarakan pembelajaran, sedangkan tugas bimbingandan konseling perkembangan adalahmembantu siswa untuk belajar.
- Guru Pembimbing atau Konselor danGuru adalah fungsionaris bersama dalam program bimbingan dan konseling perkembangan.Pendidikan di Sekolah lebih berorientasi pada siswa daripada pelajaran.Oleh karena itu, konselor dan gurubekerjasama membantu menyelesaikan masalah siswa. Guru Pembimbingatau Konselor membantu Guru dalammenelusuri masalah siswa, mendengarkan sungguh-sungguh perasanyang dicurahkan siswa, memperjelas,menentukan pendekatan yang akandigunakan, dan membantu mengevaluasi kegiatan pembelajaran yangbaru.
- Kurikulum yang diorganisasikan dandirencanakan, merupakan bagian penting dalam bimbingan dan konselingperkembangan.Seluruh program bimbingan dan konseling perkembangan hendaknya berisiperencanaan dan pengorganisasiankurikulum yang matang. Sama halnyadengan kurikulum sekolah yang biasaseperti: Matematika, IPA, IPS; layanandasar bimbingan dan konseling perkembangan berisi tujuan dan sasaran untuk membantu siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Kurikulum menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhanyang normal. Materi program berupakegiatan yang dirancang untuk meningkatkan harga diri,motivasi berprestasi,kemampuan pemecahan masalah, perumusan tujuan, perencanan, efektivitas hubungan antar pribadi, ketrampilan berkomunikasi, keefektifan lintasbudaya, dan perilaku bertanggungjawab.
- Program bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada penerimaandiri, pemahaman diri, dan peningkatan diri.Kegiatan dalam bimbingan dan konseling perkembangan dirancang untuk membantu siswa mengetahui lebihbanyak tentang dirinya, menerima dirinya, serta memahami kekuatan dankelemahan pada dirinya.
- Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan siswa.Metode mendorong (encouragement)diarahkan untuk: (a) menempatkan nilai pada diri siswa sebagaimana dirinya sendiri, (b) percaya pada dirinya,(c) percaya akan kemampuan diri siswa, membangun penghargaan akandirinya, (d) pengakuan untuk bekerjadan berusaha dengan sungguh-sungguh, (e) memanfaatkan kelompok untuk mempermudah dan meningkatkan perkembangan siswa, (f) memadukan kelompok sehingga siswa merasa memiliki tempat dalam kelompok,(g) membantu pengembangan ketrampilan secara berurutan dan secara psikologis memungkinkan untuk sukses,(h) mengakui dan memfokuskan padakekuatan dan aset siswa, dan (i) memanfaatkan minat siswa sebagai energi dalam pengajaran.
- Bimbingan dan konseling perkembangan lebih peduli pada pengembanganyang terarah daripada akhir perkembangan yang definitif. Guru Pembimbing atau Konselor perkembangan mengakui perkembangansiswa sebagai suatu ”proses menjadi”(on becoming process), sehingga pertumbuhan fisik dan psikologisnya memiliki berbagai kemungkinan sebelummencapai masa dewasa. Oleh karenanya pengembangan yang terarah adalah sesuatu yang lebih penting.
- Bimbingan dan konseling perkembangan yang berorientasi pada ”tim” (teamoriented) menuntut pelayanan darikonselor profesional.Keberhasilan program bimbingan dankonseling perkembangan memerlukanupaya bersama seluruh staf sekolah.Untuk memperoleh keefektifan maksimum dari program, sekolah hendaknya memiliki akses terhadap pengetahuan dan ketrampilan konselor yangterlatih, antara lain dalam konselingindividual, konseling kelompok, pengukuran, dan perkembangan siswa.
- Bimbingan dan konseling perkembangan peduli dengan identifikasi awalakan kebutuhan-kebutuhan khusussiswa.Guru Pembimbing atau Konselor bekerjasama dengan Guru untuk menemukan kebutuhan siswa, yang jika tidakterpenuhi akan menjadi kendala dalam kehidupan siswa selanjutnya. Melakukan pendekatan dengan siswabaik secara individual maupun kelompok. Menjalin hubungan erat denganorang tua merupakan bagian yang takterpisahkan dalam melaksanakan identifikasi kebutuhan khusus siswa.
- Bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada penerapan psikologi.Guru Pembimbing atau Konselor perkembangan tidak sekedar peduli pada”assessment” kemampuan anak untukbelajar, melainkan pada penerapan psikologi pada bagaimana anak menggunakan kemampuannya.
- Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki kerangka dasar psikologianak, perkembangan anak, dan teori-teori belajar.Dalam implementasinya, bimbingandan konseling perkembangan mengaplikasikan prinsip-prinsip dari psikologi anak, perkembangan anak,dan teoribelajar.
- Bimbingan dan konseling perkembangan mempunyai sifat fleksibel dan sekuensial.Dalam implementasinya, bimbingandan konseling perkembangan mengikuti urutan, artinya program bimbingan dan konseling perkembangan dirancang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa; dan fleksibel, artinyaprogram hendaknya disesuaikandengan perbedaan individual siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar