Sabtu, 15 September 2012

Pengertian dan Prinsip-prinsip BK Perkembangan

BAB II
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN
[Prof. Dr. Soeharto, M.Pd]

A.   Pengertian dan Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Bimbingan dan Konseling Perkembangan adalah layanan bimbingan dan konseling yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan/kelemahan, minat, dan isue-isue yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan integral dari keseluruhan program pendidikan. Bimbingan dan konseling perkembangan lebih mengutamakan pertumbuhan aspek positif dari setiap individu daripada orientasi pada penanganan krisis. Dalam implementasinya melibatkan kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa dalam kerjasama yang merupakan suatu ”tim bimbingan dan konseling”.

Dalam model Bimbingan dan Konseling Perkembangan memungkinkan Guru Pembimbing atau Konselor untuk memfokuskan perhatiannya tidak sekedar pada gangguan emosional siswa, melainkan lebih mengupayakan pencapaian tujuan dalam kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan siswa, menjembatani tugas-tugas perkembangan yang muncul pada saat tertentu, dan meningkatkan sumber daya serta kompetensi konselor dalam memberikan bantuan kepada upaya pencapaian tugas perkembangan siswa secara optimal. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling perkembangan di sekolah, muncul dari adanya karakteristik dan masalah-masalah perkembangan siswa. Pendekatan perkembangan dalam bimbingan dan konseling di sekolah dipandang sangat tepat, karena pendekatan ini lebih berorientasi pada pengembangan lingkungan atau ekologi perkembangan siswa.

Terkait dengan tugas perkembangan siswa, bahwa yang dimaksud dengan tugas perkembagan adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil dalam pencapaiannya akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal, akan menimbulkan ketidak bahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya (A developmental tasks is a tasks which arises at or about a certain periode in the life of the individual, succesfull achievement of which leads to his happiness and to success with later tasks; while failure leads to unhappiness an the individual, disapproval by the society, and difficulty with later tasks) (Havigurst, 1953:2).

Atas dasar itulah maka implementasi bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi individu/konseli, yang meliputi aspek: pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau terkait dengan pengembangan pribadi konseli  sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual).

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling perkembangan, Guru Pembimbing atau Konselor melibatkan tim kerja, bukan bekerja sendiri. Bimbingan dan konseling perkembangan dirancang dengan sistem terbuka, dengan demikian penyempurnaan dan modifikasi dapat dilakukan setiap saat sepanjang diperlukan. Bimbingan dan konseling perkembangan mengintegrasikan berbagai pendekatan, dan orientasinya multi budaya, sehingga tidak mencabut klien dari akar budayanya. Tidak fanatik menolak suatu teori, melainkan meramu apa yang terbaik dari masing-masing teori.

Muro & Kottman (1995:50-53) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling perkembangan adalah program bimbingan dan konseling yang mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:
  1. Bimbingan  dan  konseling   diperlukanoleh seluruh siswa.Layanan bimbingan dan konseling   diperlukan oleh seluruh siswa, termasukdi dalamnya siswa yang mengalami kesulitan. Seluruh siswa ingin  memperoleh pemahaman diri,     meningkatkantanggung jawab terhadap  kontrol diri,memiliki       kematangan dalam memahami lingkungan, dan belajar membuat keputusan. Setiap siswa memerlukan bantuan dalam mempelajari    cara             pemecahan masalah,   dan memiliki kematangan dalam memahami nilai-nilai. Semua  siswa   memerlukan rasadisayangi dan dihargai,    memiliki kebutuhan   untuk   memahami     kekuatan/kelemahan pada dirinya.
  2. Bimbingan dan konseling perkembangan      memilikifokuspada kegiatan belajar siswa.Sekolah   saat   ini memerlukan tenagaspesialis.   Spesialis untuk membantu siswa membaca, memainkan instrumen musik, dan membantu pertumbuhan fisik.    Guru  Pembimbing atauKonselor dipandang  sebagai       spesialisdalam pertumbuhan dan perkembangan siswa, dalam mempelajari   dan memahami dunia diri siswa.
  3. Guru Pembimbing atau  Konselor   jugasebagaiperancang dan pengembangkurikulum dalam pengembangan aspek   kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kurikulum yang    dikembangkan oleh Konselor menitik    beratkan pada   pembelajaran  manusia dan pemanusiaan peserta didik.Secara operasional, konselor merupakan anggota tim dari suatu tim yang terdiri atas orang tua,   guru, konselor, pengelola, dan spesialis lainnya. Tugas mereka membantu   siswauntuk belajar. Siswa yang memiliki kesulitan hendaknya tetap belajar,   dansiswa yang lambat belajar hendaknyadibantu untuk belajar sebanyak mungkin, sehingga semua siswa terlibat  dalam proses pembelajaran. Tugas sekolah adalah menyelenggarakan pembelajaran, sedangkan tugas    bimbingandan konseling perkembangan  adalahmembantu siswa untuk belajar.
  4. Guru Pembimbing atau Konselor danGuru adalah fungsionaris bersama dalam program bimbingan   dan  konseling perkembangan.Pendidikan di Sekolah lebih berorientasi pada siswa    daripada   pelajaran.Oleh karena itu,    konselor  dan   gurubekerjasama   membantu  menyelesaikan masalah siswa. Guru Pembimbingatau Konselor membantu Guru dalammenelusuri    masalah   siswa,   mendengarkan   sungguh-sungguh    perasanyang dicurahkan siswa,  memperjelas,menentukan   pendekatan  yang akandigunakan, dan membantu  mengevaluasi   kegiatan   pembelajaran    yangbaru.
  5. Kurikulum   yang  diorganisasikan dandirencanakan, merupakan bagian penting dalam   bimbingan  dan konselingperkembangan.Seluruh program bimbingan dan konseling perkembangan hendaknya   berisiperencanaan   dan    pengorganisasiankurikulum yang matang.  Sama halnyadengan kurikulum sekolah yang biasaseperti: Matematika, IPA, IPS; layanandasar bimbingan dan konseling perkembangan berisi tujuan dan sasaran untuk membantu siswa   dalam   pertumbuhan dan perkembangan   yang    normal. Kurikulum menekankan pada   aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhanyang normal. Materi  program  berupakegiatan yang dirancang untuk meningkatkan harga diri,motivasi berprestasi,kemampuan pemecahan masalah,   perumusan tujuan, perencanan,  efektivitas hubungan antar pribadi, ketrampilan berkomunikasi,   keefektifan   lintasbudaya,   dan   perilaku     bertanggungjawab.
  6. Program bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada   penerimaandiri, pemahaman diri, dan   peningkatan diri.Kegiatan dalam bimbingan   dan konseling perkembangan dirancang    untuk  membantu    siswa mengetahui   lebihbanyak tentang dirinya, menerima dirinya, serta memahami   kekuatan   dankelemahan pada dirinya.
  7. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan siswa.Metode mendorong (encouragement)diarahkan untuk: (a) menempatkan nilai pada diri   siswa   sebagaimana dirinya sendiri,   (b) percaya pada dirinya,(c) percaya akan kemampuan  diri siswa,  membangun penghargaan akandirinya, (d) pengakuan untuk bekerjadan berusaha dengan  sungguh-sungguh, (e) memanfaatkan kelompok untuk mempermudah   dan   meningkatkan perkembangan siswa,    (f) memadukan kelompok sehingga siswa merasa memiliki tempat   dalam kelompok,(g) membantu pengembangan ketrampilan secara berurutan dan secara  psikologis memungkinkan untuk sukses,(h) mengakui dan memfokuskan padakekuatan dan aset siswa,   dan   (i) memanfaatkan minat siswa sebagai energi dalam pengajaran.
  8. Bimbingan dan konseling perkembangan lebih peduli   pada  pengembanganyang terarah daripada   akhir   perkembangan yang definitif. Guru Pembimbing atau  Konselor   perkembangan mengakui perkembangansiswa sebagai suatu ”proses menjadi”(on becoming process), sehingga pertumbuhan fisik dan psikologisnya   memiliki   berbagai   kemungkinan  sebelummencapai masa dewasa.   Oleh karenanya pengembangan yang   terarah adalah sesuatu yang lebih penting.
  9. Bimbingan dan konseling perkembangan yang berorientasi pada ”tim” (teamoriented)   menuntut   pelayanan   darikonselor profesional.Keberhasilan   program bimbingan dankonseling perkembangan memerlukanupaya bersama   seluruh  staf sekolah.Untuk memperoleh keefektifan maksimum dari program,   sekolah    hendaknya memiliki akses   terhadap pengetahuan dan ketrampilan   konselor  yangterlatih,   antara   lain dalam konselingindividual, konseling kelompok, pengukuran, dan perkembangan siswa.
  10. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli   dengan   identifikasi    awalakan   kebutuhan-kebutuhan   khusussiswa.Guru Pembimbing atau Konselor bekerjasama dengan Guru   untuk  menemukan kebutuhan   siswa,   yang jika tidakterpenuhi   akan   menjadi  kendala dalam kehidupan siswa selanjutnya.  Melakukan   pendekatan   dengan   siswabaik secara individual  maupun  kelompok. Menjalin hubungan erat denganorang tua merupakan bagian yang takterpisahkan dalam melaksanakan identifikasi kebutuhan khusus siswa.
  11. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada penerapan psikologi.Guru Pembimbing atau   Konselor   perkembangan tidak sekedar peduli  pada”assessment” kemampuan anak untukbelajar, melainkan pada penerapan psikologi pada bagaimana   anak  menggunakan kemampuannya.
  12. Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki kerangka dasar   psikologianak, perkembangan anak, dan teori-teori belajar.Dalam implementasinya,    bimbingandan konseling   perkembangan  mengaplikasikan prinsip-prinsip dari psikologi anak, perkembangan anak,dan teoribelajar.
  13. Bimbingan dan konseling perkembangan mempunyai sifat fleksibel dan sekuensial.Dalam   implementasinya,   bimbingandan konseling  perkembangan   mengikuti urutan,   artinya program bimbingan dan konseling perkembangan dirancang   sesuai   dengan   tingkat perkembangan siswa;   dan   fleksibel,   artinyaprogram     hendaknya        disesuaikandengan perbedaan individual siswa.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar