BAB II
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN
KONSELING PERKEMBANGAN
A.
Pengertian
dan Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan
B.
Asumsi-asumsi
Bimbingan dan Konseling Perkembangan
C.
Tugas-tugas
perkembangan sebagai dasar layanan
Bimbingan dan Konseling
D.
Komponen-komponen
program Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Bimbingan dan Konseling Perkembangan memiliki 4
(empat) komponen program, yakni: layanan dasar bimbingan atau layanan kurikulum
bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan
sistem (Gysbers & Henderson, dalam Muro & Kottman, 1995:5)
- Layanan Dasar Bimbingan atau Layanan Kurikulum Bimbingan
- Layanan Responsif
- Layanan Perencanaan Individual
- Dukungan Sistem
1.
Layanan
Dasar Bimbingan atau Layanan Kurikulum
Bimbingan
Layanan Dasar Bimbingan atau Layanan
Kurikulum Bimbingan adalah ”rencana bimbingan” yang berisi hal-hal umum yang
perlu dikembangkan pada seluruh siswa melalui layanan bimbingan dalam membantu
siswa mengembangkan ketrampilan hidup dan perilaku efektif. Adapun hal-hal umum
yang merupakan isi bimbingan yang dikemas ke dalam komponen ”layanan dasar
bimbingan” ini adalah bimbingan yang menunjang pencapaian semua tugas-tugas
perkembangan siswa dalam semua indikatornya, melalui bimbingan informatif
secara klasikal atau kelompok.
2.
Layanan
Responsif
Layanan Responsif pada dasarnya layanan intervensi
yang berupa kegiatan menanggapi siswa-siswa yang mengalami krisis dan yang
memerlukan bantuan khusus, serta pencegahan akan kemungkinan kesulitan dalam
membuat pilihan. Di samping itu, layanan ini juga berupa menanggapi kepedulian
dan kebutuhan siswa dalam jangka pendek yang terjadi dan dirasakan pada saat
ini.
Dalam layanan responsif ini, peranan Guru
Bimbingan dan Konseling (Konselor) adalah memberikan layanan konseling
individual/kelompok; berkonsultasi dengan guru, kepala sekolah, dan personil sekolah
lainnya, serta orang tua siswa berkaitan dengan penangan siswa; dan
mengkoordinasikan berbagai strategi intervensi kepada siswa; serta merujuk
siswa ke ahli lain jika perlu. Adapun isi bimbingan yang dikemas ke dalam
komponen layanan responsif ini adalah topik-topik selektif dan prioritas dari
aspek-aspek tugas perkembangan yang tingkat ketercapaiannya masih jauh dari
optimal atau yang masih sangat rendah.
3.
Layanan
Perencanaan Individual
Layanan Perencanaan Individual pada dasarnya
merupakan layanan bantuan untuk semua siswa dalam membuat dan melaksanakan
perencanaan pribadi, sosial, pendidikan/belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini adalah membantu siswa-siswa belajar memahami pertumbuhan dan
perkembangannya, membuat perencanaan dan melaksanakannya untuk menuju tujuan
perkembangan yang hendak dicapainya.
Dalam layanan perencanaan individual ini,
peranan konselor adalah memandu seluruh siswa dalam memahami, membuat
perencanaan, dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan perkembangan yang
ditetapkannya, dalam forum kegiatan bimbingan kelompok atau klasikal.
4.
Dukungan
Sistem
Komponen program layanan ini memberikan
bantuan kepada staf Bimbingan dan Konseling di dalam melaksanakan tiga komponen
layanan di atas, dan kepada personil sekolah lainnya memberikan bantuan di
dalam melaksanakan program-program pendidikan lainnya di sekolah.
Terhadap layanan bimbingan dan konseling,
dukungan yang perlu diberikan ditujukan kepada: pengembangan program bimbingan
dan konseling termasuk pengelolaan anggaran, bahan-bahan, dan fasilitas;
pengembangan staf; pemafaatan sumber daya masyarakat; dan pengembangan dan/atau
penataan kebijakan, prosedur, dan petunjuk tertulis.
Terhadap program-program pendidikan lainnya,
dukungan yang perlu diberikan ditujukan kepada: perencanan perbaikan sekolah,
penetapan pengelolaan tempat, kegiatan administratif yang berhubungan dengan
bimbingan, kerjasama dengan program-program pendidikan vokasional dan
pendidikan khusus. Dengan kata lain, dukungan sistem ini diarahkan kepada upaya
penataan sistem manajemen untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan
konseling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar