Senin, 17 September 2012

Menuju Ekologi Perubahan Manusia [Donald H. Blocher]

Diterjemahkan oleh :
No Name; Mahasiswa BK '10 A FKIP UNS

Aleksander, Pahlawan  12 tahun dari novel Ben Piazza, The Exact and Very Strange Truth, berusaha mengatasi satu dari kenyataan – kenyataan ketika dia menyadari, “Aneh, bagaimana segala sesuatu berubah secara tiba – tiba. Hal yang dapat menjadi sesuatu hari ini, dan besok menjadi sesuatu yang berlawanan ini adalah kenyataan yang pasti dan sangat aneh”. Seorang profesor terkenal mendekati masa pensiun dengan rasa panik yang meningkat.
Perubahan – perubahan yang terjadi dengan diri mereka dan dalam dunia dimana mereka tinggal. Pengalaman – pengalaman membentuk pola dan struktur dari apa yang kita sebut perkembangan  manusia bagi pengamat yang serius, mereka membentuk apa yang Robert White sebut sebagai “Penelitian Kehidupan”.
Bagaimana manusia berhubungan dengan perubahan? Bagaimana mereka mengatasi tekanan dan stimlasi dalam lingkungan  mereka? Apakah perubahan apa yang terjadi di masing – masing kehidupan itu teratur dan dapat diprediksi? Bagaimana beberapa orang tampak berhasil mencapai tingkat pengendalian dan penguasaan tingkat tinggi terhadap serangkaian peristiwa dari hidup mereka sementara bagi yang lain itu tampak sebagai serangkaian tantangan yang tidak terpenuhi dan bencana.
Ada beberapa pertanyaan yang konselor hadapi, sebagaimana Tyler kutip, percaya bahwa “Tujuan konseling psikologis adalah untuk memfasilitasi perkembangan “sudut pandang ini adalah yang dipegang oleh sekelompok orang dalam profesi yang menolong. Utamanya guru, konselor sekolah, mentri, ahli psikologi, pekerja sosial dan dokter telah berhenti menyesuaikan orang dengan permintaan sebuah budaya yang berubah dan sebuah masyarakat sakit mereka telah memulai menghentikan dari menentukan obat mujarab yang tidak ada untuk orang sakit yang dirasakan. Akhirnya, mereka telah menenangkan di sendiri dalam image mereka sendiri, individual – individual yang berbeda secara luas dari usaha untuk membentuk ke dalam latar belakang kebutuhan dan nilai. Merubah perhatian dan usaha mereka pada tugas membantu orang lain untuk waspada dan belajar  mendesak beberapa tingkat pengawasan pada kehidupan mereka sendiri dan untuk membantu masyarakat untuk belajar membentuk lingkungan yang mendukung pola perkembangan individual manusia.
Konselor perkembangan secara sadar dan berencana mencampuri kehidupan manusia lainnya untuk mengubah tingkah laku dan pengalaman. Satu kebebasan yang tidak ada makhluk hidup dapat nikmati adalah kebebasan untuk tetap sama. Semua orang berubah baik secara fisiologis dalam diri mereka dan hubungan mereka pada dunia luar. Kebebasan manusia terletak bukan dalam kemampuan yang untuk bertahan atau melindungi diri dari perubahan, tapi dari kemampuan kita untuk ikut serta sepenuh mungkin.


·        Kebebasan dan Kemandirian
Realitas utama yang dihadapi konseling perkembangan melibatkan hakekat kebebasan. Tujuan  konseling perkembangan bkan membuat orang lebih tidak tergantung. Ia bertujuan membantu individual – individual untuk membangun jaringan hubungan yang tepat yang dapat memperkaya hidup mereka dan hidup orang lain. Anggapan dasar konseling perkembangan adalah kepribadian manusia tumbuh secara optimal dalam interaksi sehat antara organisme yang tumbuh dengan budaya / lingkungan perasaan bebas adalah baian penting dari pengalaman manusia dan bagian dalam kepuasan manusia . perasaan bebas berasal dari tingkat kesadaran yang tinggi dalam pengalaman langsung.
Satu dari salah paham yang paling besar yang menganggu konseling adalah kecenderungan antara kebebasan dan kemandirian manusia. Manusia tidak dipertanyakan lagi adalah makhluk sosial. Budayanya, bahasanya, dan kemanusiaannya muncul dari interaksinya dengan orang lain. Dalam hal ini, manusia yang benar – benar tidak tergantung yaitu orang yang mengelak dari semua jenis interaksi penting dengan orang lain. Manusia secara alami saling tergantung. Apa yang kita benar – benar maksudkan ketika kita mengamati bahwa seseorang adalah tidak tergantung – tergantung adalah bahwa dia telah menyebarkan saling ketergantungan yang penting dalam berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang tergantung telah menarik kebutuhannya untuk orang lain dalam sebuah hubungan yang tidak tepat dan sehingga lebih sering melukai dan melemahkan daripada menguatkan dalam kehidupan interpersonalnya.

·        Tujuan Konseling Perkembangan
Konseling perkembangan sebagai usaha untuk membantu individu untuk memaksimalkan kebebasan dalam keterbatasan diri dan lingkungannya dengan meningkatkan kesadarannya tentang aspek di sini dan saat ini dari pengalamannnya lewat pengembangan struktur kognitif dalam menafsirkan pengalaman .
Dalam hal ini konseling perkembangan bertujuan memaksimalkan kebebasan manusia. Setiap mempunyai kebebasan yang terbatas tapi beberapa dari mereka disiapkan untuk untuk melatih kebasan yang ada pada mereka. Perilaku efektif manusia dapat didefinisikan sebagai sebagai perilaku yang diberikan individu sebagai sesuatu perilaku yang bisa dikontrol dalam waktu lama dan respon – respon yang efektif di dalam dirinya yang dilakukan terhadap lingkungannya
Konseling perkembangan dalam hal ini membantu  individual untuk menjadi lebih sadar akan dirinya dan cara dalam merespon pengaruh lingkngan itu lebih jauh membantunya untuk membentuk makna personal bagi tingkah lakunya, dan untuk mengembangkan dan mengklarifikasi rangkaian tujuan dan nilai untuk tingkah laku di masa depan. Konseling perkembangan mempunyai tujuan sekitar tentang memaksimalkan keefektifan manusia. Dari sini, tingkah laku manusia yang efektif dapat didefinisikan sebagai tingkah laku yang memberikan individun pengendalian jangka panjang terbesar terhadap lingkungannnya dan response berpengaruh dengannya yang ditimbulkan oleh lingkungannya.

·        Model Keefektifan Manusia
Model ini berhubungan dengan peran dan hubungan peran dan hubungan individual dari bayi sampai tua secara terus menerus dalam proses memasuki peran dan hubungan baru dan memodifikasi atau menyingkirkan yang lama. Perbedaan  - perbedaan seperti itu disebabkan karena kenyataan bahwa masing – masing peran dan hubungan membawa serangkaian permintaan, atau harapan bagi tingkah laku.
Sering keterputusan serius ada diantara permintaan perkembangan dan lingkungan. Ketika ini muncul, seorang individu mungkin butuh bantuan untuk memperoleh tingkah laku baru yang lebih efektif. Konsep keterputusan ini adalah hal yang penting dalam konseling perkembangan. Perkembangan manusia sebagai hasil dari interaksi dinamis antara, proses biologis dan tendensi yang membuka sruktur psikologis seseorang dan kekuatan sosial budaya menimpanya dari lingkungan, kita dapat rumuskan bahwa pertumbuhan perkembangan yang sehat berasal dan luar diri. Konseling perkembangan adalah suatu proses dimana individu – individu untuk menjembatani keterputusan dan membantu mereka bentuk berada di jalur perkembangannya. Secara praktis, ini membantu individual untuk mendapat tingkah laku cukup untuk mengatasi kebutuhan dan harapan dalam peran barunya.
Ada perbedaan yang besar dalam satu individual dengan orang – orang dalam keefektifan yang mana mereka mengoperasikan beberapa situasi peran itu. Dalam masyarakat sederhana kegiatan individu dan budaya cenderung ada tetap di waktu yang sama. Tapi di masyarakat industri sebagian besar individu mengalami keterputusan di antara aspek perkembangan.



·        Tingkah Laku yang Mengatasi
Tingkah laku yang mengatasi adalah tindakan instrumental khusus yang mana dengannya individu berhubungan secara sosial dengan lingkungannya. Sebuah tugas penting konselor perkembangan melibatkan bagian dari tindakan pertolongan kliennya untuk menilai harapan peran yang ada di lingkungannya dan untuk mendapatkan serangkaian tingkah laku untuk mengatasinya yang sesuai dengan tujuan. Itu mungkin melibatkan uji coba pendekatan baru, belajar keahlian dan pemahaman baru, pembuatan keputusan penting dan klarifikasi nilai yang ada.

·        Tugas Perkembangan
Konselor perkembangan banyak berhubungan dengan mencegah keterputusan yang memotong pertumbuhan ketika dia menjembatani apa yang telah terjadi. Peran primernya dalam hal ini adalah seoramg ahli tentang tugas perkembangan dimensi ketiga dari model keefektifan mempunyai fokus sentral konsep tugas perkembangan. Memfasilitasi perkembangan manusia terdiri memastikan bahwa tiap individu mempunyai kesempatan untuk menguasai tugas yang melengkapinya dengan tingkah laku yang mengatasi untuk mengendalikan peran dan hubungan yang terlibat dalam tingkat perkembangan berikutnya.
Konselor perkembangan adalah ahli pada tugas ini dalam dua cara. Dia adalah konsultan ahli bagi individu dalam mengidentifikasi dan menentukan setting dimana tugas perkembangan yang mungkin dikuasai. Tugas edukasi mungkin melibatkan pemilihan kursus atau perguruan tinggi. Pembentukan identitas – identitas sebuah tugas perkembangan pusat. Pertanyaan – pertanyaan “siapa saya?” Apa yang saya hargai?” telah dihadapi manusia di setiap usia.
Pemebentukan identitas meliputi perkembangan banyak konsep diri mungkin sebanyak peran dan hubungan yang melibatkan individual itu saling ketergantungan antara individual dan lingkungan sosial lebih ditekankan daripada dikaburkan. Identitas adalah rasa memiliki yang selaras. Membantu dengan perkembangan identitas berarti tidak hanya memfasilitasi eksplorasi diri lewat interview, tapi secara aktif membantu sebuah individu untuk mengatasi permintaan lingkungan. Itu berarti pemecahan masalah yang aktif dan uji coba tingkah laku alternatif tujuannya adalah pembentukan struktur mulai dan cita – cita yang terintegrasi bersama dengan serangkaian dengan serangkaian tingkah laku.
Beberapa tugas perkembangan mungkin dikuasai langsung dalam situasi konseling itu sendiri. Kedua situasi konseling baik secara perorangan dan kelompok melibatkan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran diri dan lainnya untuk mengalami hubungan lebih konfirmasi dan validasi konsep diri.
·        Model –model baru untuk Praktik Profesional
Konselor perkembangan dapat menggunakan peningkatan pengetahuan secara terus menerus. Lebih jauh lagi psikologi adalah memindahkan dari obsesinya dengan semua orang abnormal, menyimpang dan penentangan dalam tingkah laku manusia. Profesi penolong modern bergerak ke arah apa yang disebut sebuah Model Kesehatan Mental Masyarakat. Dalam model seperti ini konseling satu persatu atau wawancara tetapi dilihat sebagai salah satu alat diantara alat yang lain atau intervensi yang tersedia dalam praktik profesional.
Model seperti itu menganggap sebagai pekerja profesional akan lebih mengambil langkah pro-aktif daripada reaktif, secara aktif meneliti lingkungan klien atau klien yang potensial untuk mencari cara memperbaiki kualitas latar belakang untuk mempertinggi perkembangan manusia. Inti dari profesi baru ini adalah bahwa tidak ada lagi kemauan untuk menerima dasar pikiran bahwa jenis pembatasan pada perkembangan yang telah didiskusikan adalah tragis tapi tidak terelakan sebagai aspek dari kondisi manusia. Sikap mental pro-aktif yang kita lihat sebagai dasar bagi generasi baru dari profesi penolong menganggap bahwa manusia dapat menemukan dan dapat memperbaiki keadaannya. Peduli dengan yang lainnya baik secara individu atau kelompok. Perkembangan identitas dapat dilihat sebagai proses yang berlangsung, aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Dalam latar belakang pendidikan, versi paralel dari model kesehatan mental masyarakat kadang telah disebut sebagai pendekatan outreach. Pendekatan yang di dukung di sini sangat sesuai dengan perkembangan terbaru dan dalam pengertian mencari untuk mendorong mereka pada aplikasi sepenuhnya. Banyak keterbatasan kebebasan manusia dan keefektifan manusia berakar dalam organisasi dan istitusi sosial yang dia telah buat kemiskinan, rasisme, otoriter, perlombaan yang merusak, dan eksploitasi adalah fungsi - fungsi lingkungan sosial yang tidak sempurna yang dia telah buat.
·        Penelitian Lingkungan
Penelitian lingkungan manusia adalah bahwa kita perhatikan mereka yang merupakan usaha baru. Kita masih belum sadar akan kekuatan psikologis dan sosial yang menggerakan dalam lingkungan kita untuk memfasilitasi atau memperlambat perkembangan manusia. Sekarang ini pengarang bekerja dengan gadis –gadis SMA, menarik dan pintar, dalam rangkaian wawancara konseling perkembangan.
Linda merasa tidak punya masalah di rumah. Dia percaya orang tuanya mencintainya, tapi ia tidak merasa dipahami oleh mereka. Ketika ia mencoba berfikir dan berbicara tentang masa depan, tapi itu menjadi jelas bahwa Linda tidak bisa menentukan dirinya pada tujuan tertentu tidak peduli seberapa sementara atau umumnya itu. Tidak peduli seberapa sementara atau umumnya itu. Pemikirannya tentang masa depan didominasi oleh mimpi yang berulang yang dia sadari sebagai fantasi. Ketika Linda bicara tentang mimpinya, dia mulai menyatakan pandangannya pada dunia. Dia melihat dunia tempat ia hidup sebagai suatu tidak masuk akal, tidak bisa dipahami dan tidak terkendali. Dia menyatakan pendirian kuat bahwa kepedulian pada masa depan adalah sia – sia, taiak berarti dan hanya menghukum diri, hanya lari dari kegilaan dan teror yang ia rasa dan Linda terlalu pintar dan realistik untuk berfikir.
Rasa tidak berdaya yang meliputi dunianya, kehilangan jatidiri, berlebihan terhadap nilai dan tantangan, ketidak mamuan mengalami hidup dengan jalan terintegrasi. Linda bahkan tidak punya struktur kognitif dasar ntuk mengidentifikasi kekukarangan emosional yang ada dalam keluarga dan masyarakat. Linda hanya takut bahwa ia tidak dapat lagi merencanakan, tidak bisa lagi menjalankan, tidak ada lagi harapan, takut dan cinta seperti manusia sepenuhnya. Dia adalah anggota generasi Post-Hirosima,  yang pertama kali tumbuh dengan tidak yakin pada masa depan dengan kata lain dia adalah korban dari masyarakat bisa untuk membentuk masyarakat belajar dari keluarga, sekolah dan masyrakat yang dapat mengikuti tantangan, nilai yang berubah, dan kenyataan yang menakutkan dari dunia yang bingung dan kacau. Kebutuhan perkembangan dari generasi seperti Linda ini tidak akan terpenuhi dengan wawancara konseling sendirian, tapi dengan generasi orang – orang profesional baru yang cukup sensitif mendengarkan orang semacam Linda ini dan cukup ahli untuk mengubah lingkungan .

·        Sebuah Pendekatan Ekologi
Ekologi adalah kata bermakna luas yang menguasai perhatian yang hebat dalam dunia yang secara perlahan meracuni diri sendiri. Dimana – mana kita temukan kesadaran yang lemah atas kualitas lingkungan dan pengalaman hidup yang ia topang. Ilmuwan, politisi, penyanyi, ibu rumah tangga, dan siswa SMA telah mulai menyuarakan keprihatinan tentang bahaya dalam masyarakat industri, militer. Orang – orang ini takut kerusakan fisik dan efek dari dehumanisasi dari urban, kejelekan dan semua yang terjadi dengannya.  Pengertian “urgency” terus meningkat dengan setiap krisis di jalan – jalan, dengan setiap analisis sungai dan danau dan setiap pertentangan di kampus – kampus. Masalah penting yang dihadapi manusia sekarang adalah bagaimana menghasilkan generasi manusia sepenuhnya yang mampu menggunakan kepintaran, bertingkah laku memecahkan masalah secara kooperatif melewati batas – batas usia, jenis kelamin, ras, bahasa, agama, dan geography yang memisahkan orang dan saling mengasingkan antara mereka. Memecahkan masalah manusia kita harus mulai membuat lingkungan yang memberi kegembiraan pada orang – orang untuk menjadi “manusia” kita harus menciptakan lingkungan yang dapat mengmbangkan secara penuh potensi manusia.
Ekologi adalah sebuah usaha ilmiah berbagai disiplin ilmu yang berkembang yang bertujuan mendeskripsikan, menjelaskan, meramalkan bahkan menegndalikan interaksi lembut dan dinamis antara organisme dan banyak segi dari lingkungan mereka. Ekologi berhubungan dengan memahami dan melindungi keseimbangan yang ada dalam lingkungan untuk memungkinkan kemampuan berkembang . dalam ekolog manusia, masalah penting berpusat antara pertanyaan hakikat interaksi antara lingungan belajar dan pertumbuhan manusia dan perkembangan.
Tidak ada gen penyusun tendensi sosial seseorang. Seseorang mungkin belajar menjadi kanibal, sadis, rasis atau otoriter. Kunci pada perkembangan manusia terletak pada keseimbangan ekologis yang ada dalam lingkungan belajar. Lingkungan belajar sangat penting secara fisik maupun psikologis dimana orang mendapat tingkah laku baru. Manusia berbeda dari spesies lain karena kemampuannya untuk belajar dan untuk menyampaikan pembelajaran antar individu dan masyarakat secara genetis dan struktur syarafnya menyakinkan kalau manusia akan belajar tingkah laku baru.
·        Sebuah Analisis Ekologis sebuah Lingkungan Belajar
Konselor, guru dan profesional lain bicara banyak tentang perkembangan manusia. Kemunduran mental adalah contoh mental pola perubahan yang tidak seperti dalam istilah perkembangan. Lembaga pendidikan dan keluarga misalnya, adalah sistem sosial yang dibentuk oleh masyarakat luas untuk membangun meyakinkan proses perubahan yang terjadi pada anak – anak.
Ia mengajak siswa untuk mengamati lebih dekat, ia menyediakan kerangka kerja untuk penelitian perubahan dalam tingkah laku, tapi hanya mengarahkan pada pemahaman yang dibutuhkan konselor ketika mereka memfasilitasi perubahan – perubahan dalam tingkah laku yang disebut langkah menuju perkembangan dan kedewasaan. Pendidik secara alami dari tanggung jawab diberikan masyarakat harus berhubungan dengan apa yang kita mulai sebut dengan ekologi dari perkembangan manusia. Mereka berhubungan dengan pemahaman antara perkembangan manusia dengan lingkungan fisik, sosial dan emosional.
·        Kerangka Kerja Perkembangan
Setidaknya ada 2 jenis kerangka kerja perkembangan menawarkan fondasi yang mana konselor perkembangan dapat membantu merancang dan mengevaluasi pendekatan yang dapat “membersihkan” lingkungan di keluarga dan sekolah yang mana mereka perhatikan. Kerangka kerja yang relevan dan sehat. Garis besar untuk pertumbuhan sehat dan menyediakan arah bagi evaluasi pengalaman belajar,

·        Kerangka Kerja Kronologis
Jenis ini diwakili oleh “8 tingkat manusia” oleh Erik Erikson. Erikson secara hati – hati melacak perkembangan normal dari bayi sampai dewasa melewati 8 tingkat kehidupan. Konsep Erikson untuk merumuskan kronologi perkembangan yang menjelaskan bukan hanya rangkaian tingkat kehidupan dan tugas perkembangan, tapi juga menetapkan peran sosial dan menguasai tingkah laku yang memberikan individual keefektifan yang penuh tingkat kehidupan sekarang dan menyiapkan untuk perkembangan efektif di tingkat berikutnya.

·        Kerangka Kerja Hierarkis
Hierarki Maslow melacak pertumbuhan individu melewati serangkaian tingkat yang  tingkat secara kronologis longgar dalam pengertian kebutuhan yang lebih tinggi tidak dapat terpenuhi sampai kebutuhan yang lebih rendah  terpenuhi. Kebutuhan dan kapasitas individual dan tingkat stres dan stimulasi dalam lingkungan ketika berikutnya jauh di atas kapasitas atau kesiapan individu untuk menguasainya.
Dalam hal anak sekolah dasar mencari untuk mengembangkan industri dan menghindari rendah diri, seseorang dapat mulai memeriksa daftar kebutuhan psikologis yang harus ada dalam lingkungan untuk memungkinkan jenis keseimbangan ekologis atau keseimbangan dinamis yang kita bicarakan.
Kerangka kerja maslow itu karena terarah dan bernilai. Itu dapat membantu mengidentifikasi jalan yang mengembangkan kemauan individu untuk mengadakan transaksi dengan lingkngan mereka dan juga membentuk dasar keseimbangan ekologi. Kita dapat merumuskan pertumbuhan sebagai fungsi dari keseimbangan dnamis. Ketika tingkat stimulasi dalam lingkungan di bawah kapasitas individu, tingkat perkembangan akan lambat karena kurang tantangan dan kesempatan. Tingkat stimulasi yang agak lebih tinggi dari tingkat kronis itulah yang optimal.
Mari kita gabungkan dua kerangka kerja untuk membuat contoh nyata. Mas sekolah dasar menurut Erikson tingkat kehidupan dimana yang mana tugas perkembangan pusat adalah apa yang dia sebut dengan “industri melawan perasaan rendah diri”. Inilah masa dimana anak ingin dan butuh belajar melakukan sesuatu dan berbuat sesuatu dengan lainnya. Dalam belajar menerima perintayh dan mengenal, dia membuka jalan untuk perkembangan kenikmatan kerja. Bahaya utama bagi perkembangan dalam masa ini adalah pembentukan rasa tidak cukup dan rendah diri pada anak yang tidak menerima penghargaan atas usahanya. Bagi sebagian anak elemen masalah yang sebenarnya dalam lingkungan adalah yang berhubungan dengan kebutuhan cinta dan harga diri.
Ini adalah titik yang kerangka kerja Erikson dan Maslow bertemu untuk membentuk sistem ekologi yang lengkap. Transaksi dasar yang mana pertumbuhan dan perkembangan hadir di masa – masa sekolah dasar adalah interaksi antara industri atau apa yang Robert White sebut kompetensi pada anak dan kapasitas lingkungan untuk menyediakan keamanan dan cinta dan merekalah harga diri akan tumbuh.

Sebuah Sistem Ekologi
Sehubungan dengan 2 kerangka kerja itu, marilah kita perluas contoh untuk menguji sistem ekologi yang di wakili ruang kelas sekolah dasar. Ruang kelas itu mewakili lingkungan yang mana anak yang tumbuh akan menghabiskan 1/3 dari jam untuk pembentukan masa hidup yang disebut masa kanak – kanak. Kira – kira 1000 jam setahun selama lebih dari 6 tahun lingkungan ini akan menentukan transaksi yang mengatur perkembangan anak.
1.     Struktur Kesempatan
Dalam menganalisa sistem ekologi, ada 3 subsistem dasar. Pertama struktur kesempatan dari ruang kelas. Ini diawali oleh tugas atau masalah dimana anak berusaha kuasai atau kendalikan. Struktur ini menentukan tingkat stimulasi dalam lingkungan. Tingkat stmulasi ini di ukur dengan 4 unsur : kesenangan, intensitas, kerumitan dan ambiguitas yang (makna ganda). Ketika keempat elemen ini meningkat mereka menaikan tingkat stimulasi pada titik yang mungkin dialami sebagai tekanan oelh individu dalam lingkungan. Ketika individu mengalami tekanan mereka cenderung menguranginya dengan menarik diri secara fisik atau psikologis dari lingkungan itu.



2.     Struktur Pendukung
Struktur pendukung ini menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menghadapi elemen penghasil stres seperti kesenangan, intensitas, kerumitan dan ambiguitas. Kasih sayang atau hubungan yang menyentuh siswa dan mengurangi stres lewat kehangatan empati, penerimaan dan keterlibatan dengan yang lainnnya. Ada struktur kognitif yang memungkinkan memperbaiki penguasaan tekanan.Kognitif struktur ini juga membantu mengurangi ambiguitas dan kerumitan

3.     Struktur Penghargaan
Ini adalah struktur terakhir dari subsistem ruang kelas yaitu yang berhubungan dengan struktur penghargaan. Menentukan kemungkinan yang ada antara usaha yang dikeluarkan dan kepuasan. Prinsip ekologis yang mana kemungkinan penghargaan diberikan harus jelas, konsistem dan masuk akal atas usaha yang dilakukan bagi semua anak. Pendekatan pengalaman belajar atau kesempatan untuk menggerakkan prediksi bahwa usaha yang dilakukan akan menghasilkan kepuasan yang penting. Kunci dalam sistem penghargaan adalah meyakinkan bahwa usaha yang dilakukan akan meningkatkan harga diri. Prinsip ekologis yang mana kemungkinan penghargaan diberikan harus jelas, konsisten dan masuk akal atas usaha yang dilakukan bagi semua anak.
4.     Sistem Sebagai Klien
Hal penting dari pembahasan di atas adalah jika konselor perkembangan sepenuhnya siap memfasilitasi perkembangan manusia, mereka harus sadar dan siap atas keadaan, untuk mempengaruhi lingkungan belajar yang sering memegang kunci untuk perubahan masa depan.  Konselor perkembangan harus siap memperluas pandangan klien termasuk sistem juga individual. Dalam bagian ini, kita telah berusaha meletakkan pendekatan secara filosofi dan teoritis yang umum pada praktik profesional. Konsep konseling dan psikoterapi secara tradisional kita belum berusaha membedakan konseling perkembangan dari proses lain atas sebagian besaer kriteria tradisional.
Konseling, psikoterapi dan konsultasi adalah proses yang bertujuan mengubah tingkah laku manusia dan pengalaman manusia. Ahli terapi sebenarnya tidak mengubah kekuatan ego klien, kepribadian atau faktor psikologi lainyang telah ditemukan untuk menjelaskan tingkah laku dan pengalaman manusia. Perbedaan nyata antara konseling dan psikoterapi, mereka harus melibatkan hasil yang khusus bagi masing – masing . ketika hasil biasa bagi konseling dan psikoterapi menyatu, 2 kelompok tujuan yang dominan yang muncul.
1.      Tujuan pencegahan – pendidikan – perkembangan
2.      Tujuan terapi – penyesuaian dan perbaikan
sehingga jelas sekarang bahwa konseling perkembangan berhubungan dengan rangkaian yang pertama.

Asumsi – asumsi Konseling Perkembangan
Sejumlah asumsi dasar tentang sifat konseling dan klien mungkin membantu membedakan konseling perkembangan dari apa yang teridentifikasi baik koseling maupun psikoterapi.
1.      Klien tidak dianggap secara mental sakit
Klien dianggap mampu memilih tujuan,membuat keputusan dan ikut serta dalam pelaksanaan pertumbuhan dan perkembangan
2.      Konseling perkembangan fokus pada saat sekarang dan yang akan datang. Konselor perkembangan lebih memperhatikan kemana klien pergi daripada tempatnya sebelumnya.
3.      Klien adalah klien, bukan pasien. Konselor bukan pihak yang berwenang yang bekerja untuk menciptakan hubungan pemindahan yang mencptakan ilusi maha mengetahui. Dia dalam berbagai waktu adalah seorang kepercayan, teman, konsultan ahli dan guru bagi kliennya ketika mereka menuju cita – cita yang ditentukan.
4.      Konselor perkembangan bukan netral atau amoral dia mempunyai nilai – nilai, perasaan dan komitmen diri.
5.      Klien dilihat sebagai orang berharga yang mencoba mengembangkan identitas dan menerapkannya dalam gaya hidupnya sendiri. Dia dilihat sebagai anggota kelompoknya, bagian dari budayanya dan tidak pernah diperlaukan sebagai bagian terpisah dari lingkungan sosialnya

1 komentar: